Minggu, 22 September 2019

Sirah sahidah ibunda nabi Muhammad Saw Siti Aminah



Kisah Ibunda Rasulullah S.A.W, Aminah Binti Wahab


Kuliah subuh sabtu, 21 September 2019

DR.Didin Izzudin MA

(Dosen UIN)


Aminah binti Wahab adalah ibu yang melahirkan Muhammad, Nabi umat Islam. Aminah menikah dengan Abdullah. ia meninggal pada tahun 577 ketika dalam perjalanan menuju Yatsrib untuk mengajak Nabi Muhammad mengunjungi pamannya dan melihat kuburan ayahnya.
                
           

   
               

Bunda Aminah adalah pemimpin para ibu, karena ia ibu Nabi Muhammad SAW yang dipilih Allah SWT sebagai Rasul pembawa risalah untuk umat manusia hingga akhir zaman. Baginda Muhammadlah penyeru kebenaran dan keadilan serta kebaikan berupa agama Islam.

Perumpamaan wanita semacam ini di mata manusia tak bisa disamakan, kecuali dengan mutiara yang tersimpan sehingga tidak sembarangan orang dapat mengotorinya. Tak seorang pun mampu mengusik kemuliaan dan iffahnya, dari wanita semacam inilah bunga mawar Bani Zuhrah, Aminah binti Wahab.

Seorang wanita berhati mulia, pemimpin para ibu. Seorang ibu yang telah menganugerahkan anak tunggal yang mulia pembawa risalah yang lurus dan kekal, rasul yang bijak, pembawa hidayah.

Cukuplah baginya kemuliaan dan kebanggaan yang tidak dapat dimungkiri, bahwa Allah Azza Wa Jalla memilihnya sebagai ibu seorang Rasul mulia dan Nabi yang terakhir.

Berkatalah Baginda Nabi Muhammad SAW tentang nasabnya:

“Allah telah memilih aku dari Kinanah, dan memilih Kinanah dari suku Quraisy bangsa Arab. Aku berasal dari keturunan orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik.”

Dengarlah sabdanya lagi:

“Allah memindahkan aku dari sulbi-sulbi yang baik ke rahim-rahim yang suci secara terpilih dan terdidik. Tiadalah bercabang dua, melainkan aku di bahagian yang terbaik.”

Bunda Aminah bukan cuma ibu seorang Rasul atau Nabi, tetapi juga wanita pengukir sejarah. 

Kecintaan rosul kepada ibunda sangat membekas terlebih beliau ditinggal ibunda ketika masih kecil dan dalam perjalanan bersama.


DKM Masjid Al' Hijrah Vila Cendana

Selasa, 17 September 2019

Kuliah Subuh 14 sept 2019 DR.Isnawati Rais MA





PENYUCIAN JIWA(TAZKIYYATUN NAFS)
DAN PENGENDALIAN HAWA NAFSU

DR.HJ.ISNAWATI RAIS, MA
(DOSEN UIN)


Tazkiyyah berasal dari kata: Zakka, Yuzakki, Tazkiyyah;Berarti membersihkan, menyucikan dan menumbuhkan.

Tazakiyyatun nafs berarti menyucikan dan membersihkan dari sifat-sifat tercela, seperti kufur (kekafiran), nifaaq(kemunafikan) riya, hasad ujub, sombong dan lai-lain.

Tazkiyyatun nafs  sangat penting karena hal-hal berikut:
1.      Pada hari berbangkit harta dan anak tidak lagi bermanfaat, kecuali orang yang datang dengan hati yang selamat (bersih). Firman Allah dalam QS. 26:88-89 dan QS.50:33-34
P
88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
  
33. (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat,
34. Masukilah syurga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan.(Surat Qaf:33-34)

2.      Hati ibarat raja, sementara anggota tubuh ibarat balatentara yang sangat tergantung kepada Raja, baik tidak baiknya.

Rasulullah bersabda: “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka tubuh itu akan baik dan apabila daging itu rusak, maka rusaklah tubuh itu. Itulah dianya hati (Qalb)”.

3.      Membersihkan hati merupakan salah satu tugas Rasulullah. Firman Allah dalam QS.62:2 dan  QS 2:151

2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

 151. Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.Jalan untuk memperoleh keberuntungan dan selamat dari kecelakaan. 

FFirman Allah       
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
5.      Hanya jiwa yang bersih yang dapat menerima kebenaran. Sedangkan hati yang sakit apalagi mati akan tertutup dari menerima kebenaran. Firman Allah . QS. 13: 28 dan 2:

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

88. Dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman.

Pembagian Hati.
            Ditinjau dari keadaan dan sifat hati, maka ulama berbeda pendapat dalam menetapkan pembagiannya 
.
Pendapat pertama:
Hati itu empat macam(kategori):Ini berdasarkan riwayat Abu Hudzaifah al-Yamani ra.Beliau menjelaskan bahwa para Sahabat Nabi saw membagi hati itu kepada empat kategori.

 pertama,  hati yang bersih yang terdapat cahaya di dalamnya. Itu adalah hati orang mukmin, Firman Allah dalam Qs. 26
88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih
kedua,  hati yang tertutup, yang tidak dapat menerima kebenaran, Itulah hati orang kafir, Qs.2:88

88. Dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman.
 ketiga,  hati yang terbalik, yaitu yang mengetahi kebenaran, tetapi kemudian mengengkarinya. Inilah hati orang munafik. QS.4:88


88. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.

 keempat,hati yang bolak balik antara keimanan dan kemunafikan. Inilah hati yang sakit. Ini terjadi karena iman tidak kuat, cahaya di dalam hati tidak terang. Kadang-kadang akal sehatnya berfungsi denan baik atau agak baik, dan kadang-kadang nafsunya lebih dominan. Orang ini lebih banyak dikuasai oleh kepentingan dunia dan suka berpura-pura dalam kebaikan. Seperti yang dicantumkan dalam firman Allah QS 2:8-9:

8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

Pendapat Kedua.
Hati terbagi tiga kategori, yaitu: Qalbun Salim(hati yang sehat/selamat, qalbun mayyit(hati yang mati) dan Qalbun maridh(hati yang sakit).
Qalbun salim(hati yang sehat/selamat)
Selamat dari segala syahwat yan bertentangan dengan aturan Allah baik dalam bentuk perintah ataupun larangan.

Ciri hati yang selamat antara lain adalah:
1.      Ikhlas dan membersihkan diri dari segala yang merusak keikhlasan.
2.      Kecintaan yang besar terhadap Allah, Rasul dan berjuang di jalan Allah
3.      Takut dan harap kepada Allah
4.      Bertawakkal kepada Allah
5.      Rindu dan ingin selalu menghambakan diri kepada Allah.
6.      Mencintai dan membenci karena Allah
7.      Berupaya membaca, memahami dan bercermin dengan Al-Qur’an, serta menyesuaikan prilaku hidupnya dengan Al-Qur’an
8.      Menemukan ketenangan dalam beribadah (shalat). Apabila memulai shalat, hilang segala kegelisahan, kesedihan, dan ketakutannya karena dunia.
9.      Tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tak berguna, karena ia paham bahwa waktu akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah nanti. 
1Kalau melakukan kesalahan cepat sadar dan segera memohon ampun  


Qalbun Mayit(Hati yang mati)
Ciri-Cirinya antara lain:
1.      Tertutup, tidak memiliki kehidupan
2.      Tidak mengenal Rabbnya dan tidak takut kepadaNya
3.      Tidak beribadah, sesuai yang diperintahkan dan diridhai Rabbnya
4.      Memperturutkan keinginan nafsu. Hawa nafsunya adalah imamnya
5.      Sangat mengutamakan dunia dan mencintainya
6.      Tengglam dengan fikiran untuk mendapatkan kepentingan dan kesenangan duniawi.
7.      Bertawakkal kepada selain Allah, seperti  usaha dll.
8.      Tidak percaya dengan Al-Qur’an dan Hadits
9.      Tidak yakin adanya kehidupan akhirat. Karena itu, tidak pernah berfikir untuk mempersiapkan akhirat.
10.  Buta, tuli dan bisu terhadap nasehat kebenaran.
Qalbun Maridh(Hati yang sakit)
Hati ini masih hidup, tetapi mempunyai penyakit. Hati ini digerakkan oleh unsur kebaikan, iman, ikhlas,tawakkal, akhlak mulia. Adakalanya hati ini dikusai oleh nafsu dan syetan sehingga muncullah ketamakan, hasad, ujub, lebih mencintai dunia dll.
Hati ini keadaannya akan ditentukan pengaruh mana yang paling kuat. Adakalanya lebih dekat dengan kebenaran dan keselamatan dan adakalanya sebaliknya.
Qalbun mayit dan maridh ini, sering dikelompokkan menjadi satu dengan ciri utamanya adalah:
1.      Memperturutkan dan mempertuhankan hawa nafsu dan tidak mengindahkan aturan Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. 25:43. 47:12M 

43. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
ÃŽ  
12. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.



2.      Tidak merasa bersalah melakukan maksiat dan tidak peduli dengan berbagai maksiat yang terjadi disekitarnya. Seperti QS.15:39-40, QS.16:63, 27:24  dlls   
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".

   
63. Demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), Maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih
24. Aku mendapati Dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,

3.      Tidak merasa kurang dan rendah diri terhadap kebodohannya akan kebenaran.QS.2:13

13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah Kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.

4.       Tidak yakin akan adanya kehidupan sesudah kehidupan di dunia. Karena itu orientasi hidup mereka hanyalah kesenangan dan kemuliaan hidup didunia. Qs 17:49 dan 45
49. Dan mereka berkata: "Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"
 r
24. Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.

Hati  sentral kehidupan
Dengan penjelasan di atas, jelaslah bahwa hati itu menjadi pusat dari keadaan kehidupan manusia. Persoalan iman dan kafir atau munafik, persoalan bahagia dan sengsara, senang dan susah, tenang dan gelisah itu adanya di hati.
 Seperti firman Allah dalam QS.13:

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Karena itu, untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, yang perlu dibenahi adalah hati. Untuk membenahinya kita harus mengetahui dan memahami penyakit hati dan bagaimana mensucikannya.
Penyakit Hati
Penyakit hati disebabkan oleh berbagai perbuatan  maksiat. Perbuatan maksiat membawa dampak yang berbahaya bagi hati. Macam penyakit hati itu banyak sekali, di antaranya adalah:
1.      Marah. Marah akan melemahkan akal, sehingga syetan dengan mudah mempermainkan orang yang marah. Lihat kemarahan Iblis kepada Adam as dalam QS 7:11-22. Karena itu Nabi menganjurkan kalau marah hendaklah bertaauwudz. Nasehat Nabi : “Jangan marah). Menahan marah ciri orang bertaqwa, QS.3:134
2.      Nafsu syahwat, yang menyebabkan akal sehat tidak berfungsi. Qs .3: 14-15
3.      Iri dan dengki (QS.4:32) Hadis R. Abu Daud dari Abu Hurairah:”Iyyakum wal hasadu fainnal hasada ya’kulul hasanaat kamaa ya’kulun naaru al-hathaba). Lihat juga QS al-Falaq.
4.      Tamak dan rakus. Sikap yang ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri dan pelit terhadap orang lain. Tidak pernah puas terhadap nikmat Allah.Hadis Nabi saw:” Dua serigala lapar yg dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya. Lihat juga. QS 89/Al-Fajr:20 Wa tuhibbuunal maala hubban jammaa”. Qs.100(al-‘Adiyaat:8” wa innahu li hubbil khairi lasyadiid”.  Lihat juga QS QS.102/at-Takaatsur. dll.
5.      Ria. Memperlihatkan, dan memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian dari orang lain.  Termasuk meniatkan ibadah karena selain Allah atau karena Allah dan lainnya.. Perhatikan hadis tentang niyat. Lihat juga QS 2: 264  tentang sedekah. Lihat juga QS 4:142 tentang sifat orang munafik. Hadis Nabi saw tentang Syirik ashghar, dll.
6.      Khianat (Tidak amanah). QS 3: 75-77, hadis tentang ciri orang munafik
7.      Tergesa-gesa.. Hadis: “ Tergesa-gesa datang dari syetan kecuali dalam lima hal: 1. Memeberi makanan kepada tamu, 2. Menguburkan mayit, 3. Menikahkan anak gadis yang sudah cukup umur dan sudah datang jodohnya, 4. Membayar utang, 5. Bertaubat kalu melakukan kesalahan.
8.      Panjang angan-angan. Tidak bersegera beramal, tidak segera bertaubat, karena merasa umur masih panjang, usia masih muda. Rasul bersabda: “ Dua hal yang aku khawatirkan atas kalian; yaitu Panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Termasuk di dalamnya, membangun yang tidak akan ditempati, membeli yang tidak akan dipakai, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, sehingga lupa kubur dan akhirat.
9.      Perkataan dan Perbuatan yang sia-sia. QS.23:3
10.  Kikir dan takut miskin, QS..3:180
11.  Fanatik terhadap orang, golongan atau mazhab tertentu,
12.  Buruk sangka dan Ghibah. QS. 49:12
13.  Terlalu ingin tahu tentang pribadi orang, dan mencari-cari kesalahan. QS.49:12

Penjelasan Ibnul Qayyim al-Jauziyah
Untuk memahami dengan mudah tentang penyakit hati dan akibatnya, Ibnul Qayyim menjelaskan dalam bentuk pertanyaan berikut:
1.      Apa yang menyebabkan Bapak dan Ibu kita (Adam dan Hawa) dikeluarkan dari surga yang penuh kenikmatan?
2.      Apa yang menyebabkan Allah mengusir iblis dari surga dan melaknatnya, serta menetapkan tempatnya nanti adalah neraka?
3.      Apa yang menyebabkan umat Nabi Nuh dihukum dengan banjir besar?, Umat Nabi Hud dengan angin kencang yang sangat dingin selama satu pekan?, yang menyebabkan umat Nabi Shaleh dihancurkan dengan suara yang menggelegar? Umat Nabi Luth dibenamkan Allah ke dalam bumi? Dan umat Nabi Syu’aib dibakar oleh awan panas?
4.      Apa yang menyebabkan Fir’aun dan balatentaranya ditenggelamkan di laut?
5.      Apa yang menyebabkan Qarun, harta bendanya dan keluarganya  dibenamkan ke dalam bumi?
6.      Apa yang menyebabkan Bani Israil diporakporandakan dan dikalahkan oleh kaum yang kuat, seperti yang dijelaskan dalam surat Bani Israil dan Surat al-A’raf.
7.      Apa yang menyebabkan mereka (Bani Israil) diubah oleh Allah menjadi kera(monyet).

Dua kekuatan yang mempengaruhi manusia
Rasulullah saw dalam salah satu hadis menjelaskan bahwa dalam diri manusia ada dua inspirator, yaitu Malaikat dan Syetan.
Alat utama syetan untuk memasuki dan mempengaruhi manusia adalah nafsu. Nafsu itu lebih cendrung kepada keburukan. Lihat QS. 12:53.
Manusia berhadapan dengan nafsu terbagi dua, yaitu:
1.      Manusia yang dikuasai oleh hawa nafsu. QS.79:37-39
¨ 
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).

2.      Manusia yang menguasai dan bisa mengatur hawa nafsu. 
  
40. Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).


Nafsu terbagi tiga, yaitu:
1.      Ammaaratun bissuuk.
2.      Lawwaamah
3.      Muthmainnah
Penyucian jiwa (tazkiyyatun nafs) berarti; membersihkan, mensucikan dan menumbuhkan.
Untuk membersihkan hati dari berbagai penyakit yang sekaligus penangkal syetan adalah dengan meningkatkan ketaqwaan dari waktu ke waktu. Lihat firman Alla)

201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
Untuk mencapai tingkat ketaqwaan yang tinggi dan kesensitifan terhadap gangguan harus dimulai dengan mengenali diri dan hati kita.
Jadi untuk Penyucian dan menghidupkan hati, banyak ha lyang harus dilakukan. Di antaranya adalah:
1.      Mengenali penyakit hati kita lebih dari mengenali penyakit fisik dan mengenali pintu masuknya syetan.
2.      Bertaubat dan memohon pertolongan Allah untuk bisa memperbaiki diri.
3.      Memperbanyak zikir dan berupaya menghadirkan Allah dihati, sehingga selalu merasa diawasi, yang berdampak pada adanya rasa takut akan melanggar dan berharap pertolongan Allah,
4.      Memperhatikan Firman Allah dan Sabda Nabi saw. Kemudian berusaha menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan keduanya.
5.      Berupaya memperbaiki amal dari waktu ke waktu, meningkatkan kualitas dan kuantitasnya,. Hal itu dilakukan semata-mata karena Allah,
6.      Memperbanyak mengingat mati dan kehidupan sesudah mati, sehingga tidak tertipu oleh keindahan dan kenikmatan hidup dunia yang fana ini.



 Masjid Al-hijrah




Senin, 18 Juni 2018

Idul Fitri 2018

Idul Fitri 1439 H 15 Juni 2018

Sambutan ketua panitia kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 2018


Donni Noviandi Rafdi 

Minggu, 31 Desember 2017

Jelang tahun baru 2018 renungan ...

DR.Yaqub Amin


Malam tahun baruan 2017 di masjid al'hijrah diadakan ceramah dengan tema "penguatan keislaman"

Dihadiri jamaah bapak, ibu, remaja dan anak
Dengan lugas dosen kristologi UIN ini menjelaskan keislaman yang sesuai dengan perintah Allah swt membuat malam tahun baru menjadi lebih khidmat

Semoga tahun 2018, keimanan islam kita semakin kuat dan mengakar di hati


Amin..

Sabtu, 02 Desember 2017

Bukber dan santunan bersama anak yatim masjid al hijrah Ramadhan 2017


Alhamdulillah kegiatan rutin mingguan di hari minggu menyantuni anak yatim dapat berjalan dengan dukungan donasi atau sumbangan dari jamaah masjid Al hijrah vila cendana

Kegiatan ini dilakukan 4 kali dalam sebulan pada hari minggu, dana yang terkumpul untuk di salurkan ke anak yatim berasal dari sumbangan mingguan jamaah perumahan Vila Cendana

Dana yang terkumpul selama program sebulan ini sebesar Rp 26 juta , dibagikan per minggu Rp 6 jutaan. Anak yatim berasal dari berbagai yayasan baik seputaran Vila Cendana maupun dilokasi lain yang mengajukan permohonan.

semoga acara ini akan terus berlanjut setiap tahunnya

Darell dan Rakha

Minggu, 25 Juni 2017

Malam takbiran 1438 H


Selamat Idul fitri 1438 H


Minal Aidin Wal Faidizin 1438 H, 25 Juni 2017

Gemuruh takbir terdengar di kawasan Lapangan Vila cendana sejak pukul 6.00 Wib, semua warga muslim menuju Lapangan hijau untuk bersama-sama beribadah Shalat Idul Fitri.

Penceramah seorang dosen UIN bergelar DR sangat tersruktur menjabarkan tema "Belajar dari buah Quldi" sehingga jamaah larut dalam irama wejangan


Laporan Kegiatan Idul Adha 1446 H / 2025 DKM Al-Hijrah Vila Cendana

  Study banding dari DKM Al-Muhajirin Vila Bintaro Regency yang diwakili pak Putra Pasya mempelajari  "Management Qurban" di Masji...