PENYUCIAN JIWA(TAZKIYYATUN NAFS)
DAN PENGENDALIAN HAWA NAFSU
DR.HJ.ISNAWATI RAIS, MA
(DOSEN UIN)
Tazkiyyah
berasal dari kata: Zakka, Yuzakki, Tazkiyyah;Berarti membersihkan, menyucikan
dan menumbuhkan.
Tazakiyyatun
nafs berarti menyucikan dan membersihkan dari sifat-sifat tercela, seperti
kufur (kekafiran), nifaaq(kemunafikan) riya, hasad ujub, sombong dan lai-lain.
Tazkiyyatun nafs sangat
penting karena hal-hal berikut:
1.
Pada hari
berbangkit harta dan anak tidak lagi bermanfaat, kecuali orang yang datang
dengan hati yang selamat (bersih). Firman Allah dalam QS. 26:88-89 dan
QS.50:33-34
P
88. (yaitu) di
hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89. Kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
33. (yaitu) orang yang
takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan
Dia datang dengan hati yang bertaubat,
34. Masukilah
syurga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan.(Surat Qaf:33-34)
2.
Hati ibarat
raja, sementara anggota tubuh ibarat balatentara yang sangat tergantung kepada
Raja, baik tidak baiknya.
Rasulullah bersabda: “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ada
segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka tubuh itu akan baik dan apabila
daging itu rusak, maka rusaklah tubuh itu. Itulah dianya hati (Qalb)”.
3.
Membersihkan
hati merupakan salah satu tugas Rasulullah. Firman Allah dalam QS.62:2 dan QS 2:151
2. Dia-lah yang mengutus
kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan
Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata,
151. Sebagaimana (kami
telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul
diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu
dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu
apa yang belum kamu ketahui.Jalan untuk
memperoleh keberuntungan dan selamat dari kecelakaan.
FFirman Allah
9.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
5.
Hanya jiwa yang
bersih yang dapat menerima kebenaran. Sedangkan hati yang sakit apalagi mati
akan tertutup dari menerima kebenaran. Firman Allah . QS. 13: 28 dan 2:
28.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
88.
Dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah
telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang
beriman.
Pembagian Hati.
Ditinjau dari keadaan dan sifat
hati, maka ulama berbeda pendapat dalam menetapkan pembagiannya
.
Pendapat pertama:
Hati
itu empat macam(kategori):Ini berdasarkan riwayat Abu Hudzaifah al-Yamani
ra.Beliau menjelaskan bahwa para Sahabat Nabi saw membagi hati itu kepada empat
kategori.
pertama, hati yang bersih yang terdapat cahaya di
dalamnya. Itu adalah hati orang mukmin, Firman Allah dalam Qs. 26
88.
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang
bersih
kedua, hati yang tertutup, yang tidak dapat menerima
kebenaran, Itulah hati orang kafir, Qs.2:88
88.
Dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah
telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang
beriman.
ketiga, hati yang terbalik, yaitu yang mengetahi
kebenaran, tetapi kemudian mengengkarinya. Inilah hati orang munafik. QS.4:88
88.
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi)
orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran,
disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada
orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan
Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk)
kepadanya.
keempat,hati yang bolak balik antara
keimanan dan kemunafikan. Inilah hati yang sakit. Ini terjadi karena iman tidak
kuat, cahaya di dalam hati tidak terang. Kadang-kadang akal sehatnya berfungsi
denan baik atau agak baik, dan kadang-kadang nafsunya lebih dominan. Orang ini
lebih banyak dikuasai oleh kepentingan dunia dan suka berpura-pura dalam
kebaikan. Seperti yang dicantumkan dalam firman Allah QS 2:8-9:
8.
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Pendapat Kedua.
Hati
terbagi tiga kategori, yaitu: Qalbun Salim(hati yang sehat/selamat, qalbun
mayyit(hati yang mati) dan Qalbun maridh(hati yang sakit).
Qalbun salim(hati yang sehat/selamat)
Selamat
dari segala syahwat yan bertentangan dengan aturan Allah baik dalam bentuk
perintah ataupun larangan.
Ciri hati yang selamat antara lain adalah:
1.
Ikhlas dan
membersihkan diri dari segala yang merusak keikhlasan.
2.
Kecintaan yang
besar terhadap Allah, Rasul dan berjuang di jalan Allah
3.
Takut dan harap
kepada Allah
4.
Bertawakkal
kepada Allah
5.
Rindu dan ingin
selalu menghambakan diri kepada Allah.
6.
Mencintai dan
membenci karena Allah
7.
Berupaya
membaca, memahami dan bercermin dengan Al-Qur’an, serta menyesuaikan prilaku
hidupnya dengan Al-Qur’an
8.
Menemukan
ketenangan dalam beribadah (shalat). Apabila memulai shalat, hilang segala
kegelisahan, kesedihan, dan ketakutannya karena dunia.
9.
Tidak
membuang-buang waktu untuk hal yang tak berguna, karena ia paham bahwa waktu
akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah nanti.
1Kalau melakukan kesalahan cepat sadar dan segera memohon ampun
Qalbun Mayit(Hati yang mati)
Ciri-Cirinya antara lain:
1.
Tertutup, tidak
memiliki kehidupan
2.
Tidak mengenal
Rabbnya dan tidak takut kepadaNya
3.
Tidak
beribadah, sesuai yang diperintahkan dan diridhai Rabbnya
4.
Memperturutkan
keinginan nafsu. Hawa nafsunya adalah imamnya
5.
Sangat
mengutamakan dunia dan mencintainya
6.
Tengglam dengan
fikiran untuk mendapatkan kepentingan dan kesenangan duniawi.
7.
Bertawakkal
kepada selain Allah, seperti usaha dll.
8.
Tidak percaya
dengan Al-Qur’an dan Hadits
9.
Tidak yakin
adanya kehidupan akhirat. Karena itu, tidak pernah berfikir untuk mempersiapkan
akhirat.
10. Buta, tuli dan bisu terhadap nasehat kebenaran.
Qalbun Maridh(Hati yang sakit)
Hati
ini masih hidup, tetapi mempunyai penyakit. Hati ini digerakkan oleh unsur
kebaikan, iman, ikhlas,tawakkal, akhlak mulia. Adakalanya hati ini dikusai oleh
nafsu dan syetan sehingga muncullah ketamakan, hasad, ujub, lebih mencintai
dunia dll.
Hati
ini keadaannya akan ditentukan pengaruh mana yang paling kuat. Adakalanya lebih
dekat dengan kebenaran dan keselamatan dan adakalanya sebaliknya.
Qalbun
mayit dan maridh ini, sering dikelompokkan menjadi satu dengan ciri utamanya
adalah:
1.
Memperturutkan
dan mempertuhankan hawa nafsu dan tidak mengindahkan aturan Allah. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. 25:43. 47:12M
43. Terangkanlah kepadaku
tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu
dapat menjadi pemelihara atasnya?,
ÃŽ
12. Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia)
dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal
mereka.
2.
Tidak merasa
bersalah melakukan maksiat dan tidak peduli dengan berbagai maksiat yang
terjadi disekitarnya. Seperti QS.15:39-40, QS.16:63, 27:24 dlls
39. Iblis berkata:
"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku
akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
40. Kecuali
hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
63. Demi Allah,
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum
kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka
(yang buruk), Maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka
azab yang sangat pedih
24. Aku mendapati Dia dan
kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan
(Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
3.
Tidak merasa
kurang dan rendah diri terhadap kebodohannya akan kebenaran.QS.2:13
13. Apabila dikatakan
kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah
beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah Kami sebagaimana
orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya
merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
4.
Tidak yakin akan adanya kehidupan sesudah
kehidupan di dunia. Karena itu orientasi hidup mereka hanyalah kesenangan dan
kemuliaan hidup didunia. Qs 17:49 dan 45
49. Dan mereka berkata:
"Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang
hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang
baru?"
r
24. Dan mereka berkata:
"Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan
kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan
mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain
hanyalah menduga-duga saja.
Hati sentral kehidupan
Dengan penjelasan di atas, jelaslah bahwa hati itu menjadi pusat
dari keadaan kehidupan manusia. Persoalan iman dan kafir atau munafik,
persoalan bahagia dan sengsara, senang dan susah, tenang dan gelisah itu adanya
di hati.
Seperti firman Allah dalam
QS.13:
28. (yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Karena itu, untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat,
yang perlu dibenahi adalah hati. Untuk membenahinya kita harus mengetahui dan
memahami penyakit hati dan bagaimana mensucikannya.
Penyakit Hati
Penyakit
hati disebabkan oleh berbagai perbuatan
maksiat. Perbuatan maksiat membawa dampak yang berbahaya bagi hati.
Macam penyakit hati itu banyak sekali, di antaranya adalah:
1.
Marah. Marah
akan melemahkan akal, sehingga syetan dengan mudah mempermainkan orang yang marah.
Lihat kemarahan Iblis kepada Adam as dalam QS 7:11-22. Karena itu Nabi
menganjurkan kalau marah hendaklah bertaauwudz. Nasehat Nabi : “Jangan
marah). Menahan marah ciri orang bertaqwa, QS.3:134
2.
Nafsu syahwat,
yang menyebabkan akal sehat tidak berfungsi. Qs .3: 14-15
3.
Iri dan dengki
(QS.4:32) Hadis R. Abu Daud dari Abu Hurairah:”Iyyakum wal hasadu fainnal
hasada ya’kulul hasanaat kamaa ya’kulun naaru al-hathaba). Lihat juga QS
al-Falaq.
4.
Tamak dan
rakus. Sikap yang ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri dan
pelit terhadap orang lain. Tidak pernah puas terhadap nikmat Allah.Hadis Nabi
saw:” Dua serigala lapar yg dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih
merusak dibandingkan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang
sangat merusak agamanya. Lihat juga. QS 89/Al-Fajr:20 Wa tuhibbuunal
maala hubban jammaa”. Qs.100(al-‘Adiyaat:8” wa innahu li hubbil khairi
lasyadiid”. Lihat juga QS
QS.102/at-Takaatsur. dll.
5.
Ria.
Memperlihatkan, dan memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar mendapat
perhatian dan pujian dari orang lain.
Termasuk meniatkan ibadah karena selain Allah atau karena Allah dan
lainnya.. Perhatikan hadis tentang niyat. Lihat juga QS 2: 264 tentang sedekah. Lihat juga QS 4:142 tentang
sifat orang munafik. Hadis Nabi saw tentang Syirik ashghar, dll.
6.
Khianat (Tidak
amanah). QS 3: 75-77, hadis tentang ciri orang munafik
7.
Tergesa-gesa..
Hadis: “ Tergesa-gesa datang dari syetan kecuali dalam lima hal: 1. Memeberi
makanan kepada tamu, 2. Menguburkan mayit, 3. Menikahkan anak gadis yang sudah
cukup umur dan sudah datang jodohnya, 4. Membayar utang, 5. Bertaubat kalu
melakukan kesalahan.
8.
Panjang
angan-angan. Tidak bersegera beramal, tidak segera bertaubat, karena merasa
umur masih panjang, usia masih muda. Rasul bersabda: “ Dua hal yang aku
khawatirkan atas kalian; yaitu Panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu.
Termasuk di dalamnya, membangun yang tidak akan ditempati, membeli yang tidak
akan dipakai, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, sehingga lupa kubur dan
akhirat.
9.
Perkataan dan
Perbuatan yang sia-sia. QS.23:3
10.
Kikir dan takut
miskin, QS..3:180
11.
Fanatik
terhadap orang, golongan atau mazhab tertentu,
12.
Buruk sangka
dan Ghibah. QS. 49:12
13.
Terlalu ingin
tahu tentang pribadi orang, dan mencari-cari kesalahan. QS.49:12
Penjelasan Ibnul Qayyim al-Jauziyah
Untuk
memahami dengan mudah tentang penyakit hati dan akibatnya, Ibnul Qayyim
menjelaskan dalam bentuk pertanyaan berikut:
1.
Apa yang
menyebabkan Bapak dan Ibu kita (Adam dan Hawa) dikeluarkan dari surga yang
penuh kenikmatan?
2.
Apa yang
menyebabkan Allah mengusir iblis dari surga dan melaknatnya, serta menetapkan
tempatnya nanti adalah neraka?
3.
Apa yang
menyebabkan umat Nabi Nuh dihukum dengan banjir besar?, Umat Nabi Hud dengan
angin kencang yang sangat dingin selama satu pekan?, yang menyebabkan umat Nabi
Shaleh dihancurkan dengan suara yang menggelegar? Umat Nabi Luth dibenamkan
Allah ke dalam bumi? Dan umat Nabi Syu’aib dibakar oleh awan panas?
4.
Apa yang
menyebabkan Fir’aun dan balatentaranya ditenggelamkan di laut?
5.
Apa yang
menyebabkan Qarun, harta bendanya dan keluarganya dibenamkan ke dalam bumi?
6.
Apa yang
menyebabkan Bani Israil diporakporandakan dan dikalahkan oleh kaum yang kuat,
seperti yang dijelaskan dalam surat Bani Israil dan Surat al-A’raf.
7.
Apa yang
menyebabkan mereka (Bani Israil) diubah oleh Allah menjadi kera(monyet).
Dua kekuatan yang mempengaruhi manusia
Rasulullah
saw dalam salah satu hadis menjelaskan bahwa dalam diri manusia ada dua
inspirator, yaitu Malaikat dan Syetan.
Alat
utama syetan untuk memasuki dan mempengaruhi manusia adalah nafsu. Nafsu itu
lebih cendrung kepada keburukan. Lihat QS. 12:53.
Manusia
berhadapan dengan nafsu terbagi dua, yaitu:
1.
Manusia yang
dikuasai oleh hawa nafsu. QS.79:37-39
¨
37. Adapun orang yang
melampaui batas,
38. Dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia,
39. Maka Sesungguhnya
nerakalah tempat tinggal(nya).
2.
Manusia yang
menguasai dan bisa mengatur hawa nafsu.
40. Dan Adapun orang-orang
yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya,
41. Maka
Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
Nafsu
terbagi tiga, yaitu:
1.
Ammaaratun
bissuuk.
2.
Lawwaamah
3.
Muthmainnah
Penyucian
jiwa (tazkiyyatun nafs) berarti; membersihkan, mensucikan dan menumbuhkan.
Untuk
membersihkan hati dari berbagai penyakit yang sekaligus penangkal syetan adalah
dengan meningkatkan ketaqwaan dari waktu ke waktu. Lihat firman Alla)
201.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari
syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya.
Untuk
mencapai tingkat ketaqwaan yang tinggi dan kesensitifan terhadap gangguan harus
dimulai dengan mengenali diri dan hati kita.
Jadi
untuk Penyucian dan menghidupkan hati, banyak ha lyang harus dilakukan. Di
antaranya adalah:
1.
Mengenali
penyakit hati kita lebih dari mengenali penyakit fisik dan mengenali pintu
masuknya syetan.
2.
Bertaubat dan
memohon pertolongan Allah untuk bisa memperbaiki diri.
3.
Memperbanyak
zikir dan berupaya menghadirkan Allah dihati, sehingga selalu merasa diawasi,
yang berdampak pada adanya rasa takut akan melanggar dan berharap pertolongan
Allah,
4.
Memperhatikan
Firman Allah dan Sabda Nabi saw. Kemudian berusaha menjalani kehidupan sesuai
dengan tuntunan keduanya.
5.
Berupaya
memperbaiki amal dari waktu ke waktu, meningkatkan kualitas dan kuantitasnya,.
Hal itu dilakukan semata-mata karena Allah,
6.
Memperbanyak
mengingat mati dan kehidupan sesudah mati, sehingga tidak tertipu oleh
keindahan dan kenikmatan hidup dunia yang fana ini.
Masjid Al-hijrah